Kami perlu tindakan darurat untuk mengeruk alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam ini
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyiapkan strategi pengerukan alur keluar masuk kapal di Pelabuhan Pangkalbalam agar lalu lintas kapal di pelabuhan tersebut lancar.

"Kami perlu tindakan darurat untuk mengeruk alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam ini," kata Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel Syafrizal ZA di Pangkalpinang, Jumat

Ia mengatakan pengerukan alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam ini sangat penting karena sudah mengalami pendangkalan sehingga kapal-kapal berukuran besar rawan mengalami kandas yang mengakibatkan pasokan berbagai kebutuhan masyarakat tersendat.

Baca juga: Dua kapal barang kandas di pintu masuk Pelabuhan Pangkalbalam

Apalagi pada Kamis (9/5) dua kapal bermuatan peti kemas dan batu bara kandas di mulut keluar masuk kapal Pelabuhan Pangkalbalam, sehingga kapal bermuatan logistik tidak masuk ke pelabuhan tersebut.

"Jangka pendek adalah pengerukan alur pelabuhan ini, karena untuk membangun pelabuhan baru membutuhkan waktu tahunan," katanya.

Ia menyatakan dalam mengeruk alur pelabuhan ini diperlukan tindakan darurat, karena jika melalui jalur biasa atau prosedur berlaku membutuhkan waktu satu tahun mengurus izin dan lainnya.

Baca juga: Tim gabungan pindahkan muatan kapal kandas di Pangkalbalam Babel

"Dalam mengurus izin pengerukan ini minimal membutuhkan waktu enam hingga delapan bulan. Oleh karena itu dibutuhkan tindakan darurat untuk mengeruk pelabuhan ini," ujarnya.

Dalam mengambil tindakan darurat ini, kata dia, Pemprov Kepulauan Babel segera melakukan pertemuan dengan seluruh stakeholder. 

"Kami segera mengumpulkan stakeholder untuk memutus pengerukan alur pelabuhan ini seperti apa, agar tidak ada lagi kapal-kapal kandas di pelabuhan ini," katanya.

Baca juga: Kemenhub batalkan pengembangan Pelabuhan Pangkalbalam Babel

Pewarta: Aprionis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024