Jakarta (ANTARA) -
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan program 1000 Cahaya guna ikut menjawab permasalahan lingkungan maupun perubahan iklim serta mendukung Indonesia mencapai nol emisi karbon pada 2060.
 
Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung mengatakan pihaknya berkolaborasi bersama Yayasan Visi Indonesia Raya Emisi Nol Bersih (ViriyaENB) guna mewujudkan program tersebut.
 
“Kemitraan kami dalam rangka melakukan terobosan-terobosan untuk energi baru dan terbarukan guna penyelamatan bumi kita yang semakin terancam keberadaannya akibat banyaknya perubahan-perubahan iklim. Untuk itu, Insya Allah ke depan kami akan mencoba secara maksimal agar energi-energi baru ini bisa kita maksimalkan,” jelas Azrul di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan, implementasi program tersebut nantinya akan melibatkan dari pusat, cabang hingga ranting. Selain itu, seluruh pondok pesantren, sekolah, masjid, mushalla maupun rumah sakit milik Muhammadiyah. Pihaknya pun berencana melibatkan perguruan tinggi, panti asuhan untuk mengimplementasikan program 1000 Cahaya.
 
Oleh karena itu, Azrul mengatakan nantinya akan ada penyusunan roadmap secara nasional untuk mengembangkan lebih lanjut program tersebut sekaligus memudahkan implementasinya hingga ke tingkat warga.
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif ViriyaENB Suzanty Sitorus menyebutkan implementasi program kolaborasi 1000 Cahaya dengan Muhammadiyah tersebut akan berjalan selama tiga tahun dengan beberapa kegiatan, mulai dari penggunaan panel surya hingga perancangan ulang bangunan-bangunan agar hemat energi.
 
“Jadi contoh kegiatannya bisa dengan pemasangan panel surya kemudian penghematan energi dengan cara-cara sederhana dalam merancang bangunan supaya tidak perlu terlalu banyak AC, seperti menyediakan jendela dan bukaan yang banyak dengan atap tinggi,” jelasnya.
 
Ia berharap program tersebut akan sampai ke ranting-ranting Muhammadiyah karena Viriya ENB pun ingin mendorong praktik emisi nol bersih seperti peningkatan energi terbarukan.
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024