Palu (ANTARA) -
Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga korban banjir di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, ke tempat lebih aman menggunakan perahu karet akibat luapan sungai di Desa Dampala Kecamatan Bahodopi.
 
"Tiga korban dievakuasi dalam keadaan sehat, sekarang mereka sudah berada di tempat yang aman. Proses evakuasi pada Pukul 06:30 Wita," kata koordinator Pos SAR Morowali Sahrul Japaruddin melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan banjir melanda desa itu dipicu hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Morowali pada Ahad (5/5) malam, mengakibatkan debit air sungai di Desa Dampala meningkat hingga menggenangi pemukiman warga.
 
Usai melakukan evakuasi tim SAR kemudian melanjutkan kegiatan asesmen di lokasi banjir, dilaporkan dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa.

Baca juga: Warga terdampak banjir di Morowali Utara butuh logistik

Baca juga: BPBD: 200 rumah terendam banjir di Kabupaten Morowali Utara
 
"Adapun identitas tiga korban banjir yang dievakuasi, yakni Suratnan (43 tahun), Mina Hermina (38 tahun) dan Ardan (7 tahun)," ujarnya.
 
Dari pantauan pihaknya di lapangan dilaporkan secara berangsur banjir mulai surut, meski begitu tim SAR gabungan tetap melakukan siaga.
 
"Unsur SAR gabungan terlibat yakni rescue Pos SAR Morowali, Babinsa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Morowali, pemerintah desa dan masyarakat setempat," ucap Sahrul.
 
Sebagaimana laporan prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufi Palu pada Ahad, Kabupaten Morowali masuk dalam status waspada dampak hujan.
 
Basarnas juga mengimbau warga sekitar tetap waspada dan senantiasa meningkatkan kemampuan mitigasi secara mandiri, sebagai upaya meminimalisir korban jiwa bila sewaktu-waktu terjadi bencana hidrometeorologi.
 
Sebab saat ini hujan masih sering mengguyur wilayah Sulawesi Tengah, baik intensitas ringan, sedang maupun lebat.
 
"Bagi warga yang bermukim di bantaran sungai dan sekitar lereng gunung tetap memperhatikan kondisi alam, karena bencana kapan dan dimana saja bisa terjadi, oleh sebab itu mitigasi perlu diperkuat," kata dia.*

Baca juga: Layani pengungsi, dapur umum disiapkan bagi korban banjir Morowali Utara

Baca juga: Pemkab Morowali Utara pastikan logistik korban banjir terpenuhi

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024