Perencanaan mitigasi risiko yang efektif diperlukan untuk melindungi perusahaan
Surabaya (ANTARA) - PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) mendukung rancangan Integrasi Sistem Teknologi Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Danareksa, terlebih kawasan industri membutuhkan agar memudahkan investor masuk.

“SIER sangat menyambut baik rencana transformasi dan optimalisasi sinergi di dalam ekosistem Holding BUMN Danareksa, agar strategi teknologi informasi bisa semakin mendorong strategis bisnis para anggota holding," ucap Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono dalam keterangannya di Surabaya, Minggu.

Terlebih, kata dia, juga dibahas tentang pentingnya pengelolaan resiko terkait implementasi teknologi informasi, termasuk risiko keamanan, risiko operasional, dan risiko kepatuhan.

"Perencanaan mitigasi risiko yang efektif diperlukan untuk melindungi perusahaan”, katanya.

Dalam rangkaian Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi untuk Visioning Information Technology Tahun 2024-2029 tersebut, juga dilakukan kunjungan ke Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berada di Gedung Wisma SIER.

Hal tersebut bertujuan, lanjutnya, untuk mengenalkan potensi kawasan industri dalam mendukung program pemerintah untuk energi hijau.

“SPKLU tersebut mencerminkan komitmen para pengelola kawasan industri dalam menjaga lingkungan dan mendukung program energi hijau,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia tersebut.

Didik menambahkan, dengan integrasi yang kuat antara perusahaan holding dan anak usaha, bisa mewujudkan komitmen untuk menjaga iklim investasi yang sehat dan mendukung program energi hijau.

“Jawa Timur siap menjadi destinasi investasi yang menarik bagi para investor yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk mengembangkan transformasi yang menciptakan nilai tambah, dengan cara optimalisasi sinergi, termasuk membangun sistem cyber security dan digitalisasi layanan untuk semua anak usaha yang ada di dalam holding.

“Guna melanjutkan perwujudan dari berbagai inisiatif strategis ini, diperlukan dukungan dari seluruh anak usaha untuk berkomitmen menjalankan rencana strategis yang sudah dirancang bersama,” ucapnya.

Yadi menjelaskan, ada tujuh hal yang dijadikan dasar perencanaan Visioning IT 2024-2029, yakni Single Backbone System, Wide Area Network, Super Application, Big Data, Tenant Application, Customer Relationship Management, dan CyberSecurity.

“Kesemuanya dirancang dengan seksama untuk memberikan kemudahan bagi anak perusahaan holding, pelanggan juga mitra bisnis,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur SDM dan Hukum PT Danareksa R Muhammad Irwan menambahkan bahwa migrasi teknologi informasi yang akan segera direalisasikan bertujuan membantu anak usaha holding Danareksa memberikan pelayanan dan kepuasan yang maksimal kepada pelanggan maupun mitra bisnis.

“Migrasi yang dilakukan antara lain implementasi firewall PaloAlto, peningkatan keamanan akses layanan, manajemen terpusat holding di seluruh anak usaha PT Danareksa,” ujarnya.

Perlu diketahui, dalam kegiatan tersebut dihadiri seluruh perwakilan Direktur anggota klaster BUMN Holding Danareksa.

Di antaranya, Direktur Utama PT Virama Karya (Persero) Jusarwanto, Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora, Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko PT Nindya Karya Sri Haryanto, Direktur Pengembangan Bisnis dan SDM PT Nindya Karya Eduard Batubara, Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional PT Kliring Berjangka Indonesia Saidu Solihin, dan Direktur Utama PT Produksi Film Negara Dwi Heriyanto B serta Dirut PT SIER Didik Prasetiyono.

Baca juga: SIER dukung riset mobil hemat energi "Nogogeni" karya mahasiswa ITS
Baca juga: PT SIER berkomitmen jadi kawasan industri berkelanjutan

Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024