Ajang ini juga menjadi sarana bagi desa untuk mensosialisasikan capaian kinerja pemerintahan desa, pembangunan desa, baik regulasi maupun program unggulan desa termasuk serapan anggarannya
Tanjung Selor (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Malinau menggelar "Expo Potensi Desa Tahun 2024" sebagai ajang pameran produk unggulan desa, serta interaksi dan pertukaran informasi kemajuan daerah, masyarakat, dan dunia usaha.
 
 
“Berbagai potensi desa di Malinau layak dikembangkan untuk menjangkau pasar lebih luas,” kata Bupati Malinau, Wempi W Mawa di Malinau, Jumat.
 
 
Pameran itu berlangsung selama empat hari, dari 24 hingga 27 April 2024, bertempat di Pusat Kuliner Siring Seluwing, Desa Malinau Kota.
 
 
Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan peringatan tiga tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Malinau.
 
 
Sebanyak 36 desa di sekitar ibukota Kabupaten Malinau ambil bagian dalam ajang ini. Masing-masing desa menampilkan berbagai potensi desa dan program pembangunan yang telah dan sedang berjalan.
 
 
Beberapa potensi unggulan yang tersebar di desa-desa Malinau adalah hasil hutan tropis yang menawarkan potensi ekowisata, penelitian, dan pengelolaan hutan lestari. Hasil hutan non-kayu seperti rotan, damar, dan madu hutan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi.
 
 
Ada juga potensi dari kekayaan mineral seperti batu bara dan emas menjadi daya tarik investasi bagi industri pertambangan.
 
 
Potensi pertanian dan perkebunan desa-desa di Malinau disebut Bupati juga sangat baik, didukung Kesuburan tanah Malinau memungkinkan budidaya berbagai tanaman, seperti padi, jagung, ubi jalar, kopi, kakao, dan karet.
 
 
“Hasil pertanian dan perkebunan ini menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat desa,” kata Bupati.
 
 
Air terjun dan sungai-sungai di Malinau menawarkan pesona wisata alam. Potensi wisata air seperti arung jeram dan tubing dapat dikembangkan untuk menarik wisatawan.
 
 
Bupati menyebut, desa-desa di Kabupaten Malinau juga kaya budaya dan kearifan lokal. Suku-suku Dayak yang mendiami Malinau memiliki kekayaan seni budaya yang beragam, seperti tari, musik, dan ukiran kayu.
 
 
“Potensi budaya ini telah dieksploitasi melalui festival budaya dan pertunjukan seni setiap tahun di Malinau, dan tingkat nasional, bahkan internasional,” ujarnya.
 
 
Salah satu desa wisata yaitu Desa Wisata Pulau Sapi di Kecamatan Mentarang, menawarkan wisata alam dan budaya yang menarik, seperti wisata susur sungai, dan melihat atraksi budaya Dayak.
 
 
Bupati mengatakan, tujuan utama Expo Potensi Desa 2024 adalah untuk menunjukkan kepada publik berbagai potensi desa yang layak dikembangkan ke level yang lebih tinggi. Selain itu, desa-desa juga dapat mempromosikan produk unggulan mereka dan menarik investasi untuk daerah.
 
 
"Ajang ini juga menjadi sarana bagi desa untuk mensosialisasikan capaian kinerja pemerintahan desa, pembangunan desa, baik regulasi maupun program unggulan desa termasuk serapan anggarannya," katanya.
 
 
Expo Potensi Desa 2024 diharap meningkatkan pengembangan potensi desa dan ekonomi lokal, memperluas akses pasar bagi produk-produk unggulan desa, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Baca juga: Pemkab Malinau ajak warga bersatu demi konservasi hutan Kalimantan
Baca juga: LIPI dan Pemkab Malinau kembangkan laboratorium pupuk hayati

 

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024