Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin diagendakan hadir membuka rangkaian pertemuan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2024 di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/4).

"Rakornas PB 2024 akan dibuka Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Rabu tanggal 24 April 2024," kata Ketua Panitia Rakornas PB 2024 Raditya Jati dalam laporan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, Rakornas PB 2024 merupakan ajang penting yang diinisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk evaluasi dan menentukan peta jalan upaya penanggulangan bencana domestik yang berkelanjutan guna menjawab tantangan perubahan iklim dunia.

Ia menilai kehadiran Wapres Ma'ruf Amin dirasa spesial bagi lebih dari 2 ribu peserta mencakup Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari 24 provinsi, kementerian/lembaga, TNI/Polri, Basarnas, profesional, pakar, dan segenap organisasi bidang kebencanaan yang terlibat dalam Rakornas PB 2024 di Grand Ballroom eL Hotel Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, 23-24 April 2024.

"Hal itu karena Wapres Ma'ruf Amin juga akan menyampaikan evaluasi dan butir-butir rumusan bersama yang menjadi komitmen kuat Indonesia dalam membangun resiliensi atau kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim dan upaya penanggulangan bencana," katanya.

Baca juga: BNPB utamakan peningkatan sistem peringatan dini berbasis masyarakat

Menurut dia, setidaknya ada lima tema pembahasan yang akan dikaji dalam Rakornas PB 2024, yakni kebijakan dan strategi, prabencana, kedaruratan dan logistik, pascabencana, dan tata kelola penanggulangan bencana.

Raditya Jati yang juga Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB mengatakan bahwa dari setiap tema tersebut BNPB selaku penyelenggara utama akan merinci pada hal pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam upaya penanggulangan bencana.

Ia menyebutkan tema tersebut penting sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepada komunitas dunia dalam event Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada tahun 2022.

"Presiden Joko Widodo menggarisbawahi pentingnya investasi inovasi dan teknologi sehingga resiliensi penanggulangan bencana bisa berkelanjutan guna menjawab tantangan perubahan iklim saat ini," kata dia.

Baca juga: BNPB: RI tempati posisi ke-2 negara berisiko bencana terbesar di dunia

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan sistem informasi peringatan dini bencana tanah longsor skala besar yang mencakup seluruh wilayah rawan nasional menjadi salah satu contoh inovasi yang dikembangkan untuk menjawab tantangan perubahan iklim dan kebencanaan.

Menurut dia, pembuatan sistem peringatan dini tanah longsor berskala nasional ini merupakan hasil tindak lanjut setelah kalangan peneliti Indonesia yang berhasil mengembangkan sistem bencana serupa di 35 daerah sepuluh tahun lalu.

Sistem buatan peneliti yang salah satunya dari Universitas Gadjah Mada bersama tim BNPB itu kapasitas dan wilayah jangkauannya masih tergolong lokal yang mencakup 200 desa lebih.

Dalam prosesnya, saat ini BNPB sedang melakukan studi berbasis ilmiah bersama para ahli teknologi inovasi, iklim, dan geologi dalam negeri.

Baca juga: Indonesia kembangkan sistem peringatan tanah longsor nasional

"Studi tersebut dilakukan BNPB untuk menentukan seperti apa mekanisme peringatan dini tanah longsor yang memenuhi standar keakuratan tinggi, cepat, terintegrasi, dan mudah diakses oleh publik," kata dia.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024