“Lebaran kali ini kita diberkahi dengan matahari yang terang dan sakura yang mekar pada puncaknya. Sehingga kekhidmatan beribadah diiringi dengan suasana cerah dan gembira. Kami sangat bersyukur dengan anugerah ini bagi WNI di Jepang,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi di Tokyo, Rabu.
Tahun ini, bunga yang menjadi simbol negara Jepang itu terbilang lebih lambat untuk menapaki masa puncak mekar dibanding tahun lalu.
Bunga-bunga tersebut sudah berkembang pada akhir Maret pada tahun lalu, sementara tahun ini baru bermekaran pada awal April sehingga momentum tersebut bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah di Jepang, yang jatuh pada Rabu, 1 April 2024.
Para diaspora Indonesia dan warga lainnya tentu saja tidak ingin melewatkan momentum tersebut begitu saja sebab tahun depan kemungkinan tidak lagi berbarengan karena masa Ramadhan yang semakin maju.
Bunga-bunga Sakura bermekaran di depan Masjid Indonesia Tokyo dan Wisma Duta Tokyo yang menjadi lokasi silaturahmi para WNI, diplomat serta perwakilan negara-negara sahabat.
Baca juga: KBRI Tokyo kembali gelar silaturahmi Idul Fitri pascapandemi
Hampir semua peserta silaturahmi mengabadikan momen Lebaran dengan latar belakang bunga sakura itu.
Dubes Heri berharap dengan adanya silaturahmi, persaudaraan antarwarga negara Indonesia semakin kokoh dan juga menjadi jembatan persahabatan dengan warga Jepang dan warga negara lainnya.
“Kepada para warga, saya sampaikan agar tetap menjalin silaturahmi dan memperkuat kerukunan, serta terus menjaga nama baik Indonesia,” ujarnya.
Selain dinaungi sakura, silaturahmi itu dilengkapi dengan hidangan khas Indonesia serta musik-musik religi karya musisi Tanah Air.
Suasana yang hangat tersebut juga dirasakan salah satu WNI, Kiara, yang sudah dua tahun tinggal di Tokyo.
“Acaranya seru dan hangat banget. Apalagi kita jauh dari rumah. Senang bisa kumpul bersama orang-orang Indonesia,” katanya.
Baca juga: Salat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo dihadiri 5.000 jamaah
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024