“Pertama-tama, ini adalah risiko atlet, pasti rasanya kangen rumah dan keluarga di momen seperti ini. Tapi, ini adalah risiko kami berdua sebagai seorang atlet, pasti ada momen sedih. Kami tahu tujuan, dan kami harus bisa melewati,” kata Fajar, dikutip dari video singkat PP PBSI, Rabu.
Dalam kesempatan terpisah, Rian mengaku, memang ada rasa sedih karena tidak bisa berlebaran dengan keluarga tahun ini, tapi, BAC yang bergulir pekan ini merupakan salah satu kejuaraan penting sebelum Olimpiade 2024 Paris.
“Ya pasti itu salah satu dilema juga ya, pasti ya ingin juga (saat) puasa dan lebaran berada di rumah bareng sama keluarga. Cuma, ini adalah salah satu tugas negara juga, juga jadi mau tidak mau, kita harus jalani (dengan maksimal),” kata Rian saat ditemui di Pelatnas PP PBSI Cipayung, sebelum bertolak ke Ningbo, China.
“Mungkin nanti setelah pertandingannya selesai, kita minta izin juga ke pelatih atau ke pengurus nanti buat merayakan lebaran dulu di rumah beberapa hari setelah itu kita bisa balik lagi ke sini buat fokus latihan lain,” ujarnya menambahkan.
Bicara tentang hasil yang ditargetkan di BAC nanti, pasangan ganda putra peringkat tujuh dunia itu sepakat mereka ingin fokus di setiap pertandingan yang mereka akan lakoni dan memberikan penampilan terbaik.
“Pastinya ingin memberikan yang terbaik, tapi kita juga tidak mau terlalu memikirkan hasilnya. Yang penting adalah fokus di setiap pertandingan, kita selalu berusaha di lapangan,” ujar Rian.
Meski demikian, juara All England Open 2023-2024 itu tidak menampik bahwa perjalanan mereka untuk bangkit kembali ke performa terbaik hingga mengamankan tempat di Olimpiade Paris tidaklah mudah.
Baca juga: Fajar/Rian bertekad pertahankan performa terbaik jelang Olimpiade 2024
Selanjutnya: Terlebih, Fajar sempat mengalami
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024