"Kita harapkan bahwa sekarang sudah mulai ada panen di beberapa daerah. Kita harapkan tidak lama lagi harga beras akan stabil lagi," kata dia dalam konferensi pers setelah menghadiri peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas 2024 di Tangerang, Banten, Kamis.
Ia mengatakan fluktuasi harga beras di pasar domestik saat ini dipengaruhi oleh persediaan komoditas yang terbatas karena belum memasuki siklus panen.
"Soal beras saya kira saat itu memang masih sulit ya, karena memang belum panen," katanya.
Baca juga: Kabupaten Sragen mulai masuki panen raya padi
Oleh karena itu, pasokan beras yang cukup di pasaran diharapkan dapat memicu stabilitas harga di kisaran normal bagi kebutuhan masyarakat.
Kenaikan harga beras yang terjadi sejak empat bulan terakhir di sejumlah daerah sempat menyentuh harga Rp14.000 per kilogram untuk beras medium dan Rp18.000 per kilogram untuk beras premium.
Beras dari Bulog dijual Rp51.000 per kemasan 5 kilogram atau setara dengan Rp10.200 per kilogram.
Sejumlah daerah penghasil beras yang saat ini mulai memasuki masa panen padi, di antaranya Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan rata-rata produksi di kisaran tujuh ton per hektare.
Selain itu, Pemprov Jawa Barat memastikan stok beras akan mencukupi untuk kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri, yakni mencapai 107,4 ribu ton beras, dan rencananya ada tujuh kapal berisi 44.450 ton yang akan masuk ke Jabar pada Maret ini.
Selain itu, sejumlah lahan pertanian di Provinsi Kalimantan Timur juga mulai memasuki masa panen pada bulan ini.
Baca juga: Bulog Sumut minta mitra jadikan pedagang kecil rekanan beras SPHP
Baca juga: Bulog Bondowoso jamin stok beras cukup untuk Ramadhan hingga Lebaran
Baca juga: Direksi Food Station sebut anomali cuaca jadi sebab harga beras naik
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024