"Santunan anak yatim dan duafa ini kita laksanakan dua kali dalam setahun, di bulan Ramadhan 1,000 anak yatim dari 50 panti asuhan dan 1 muharam 1000 anak yatim yang diutus pemerintah kecamatan,” kata ketua Baznas Kabupaten Serang Badrudin, usai menyantuni 1.000 anak yatim dan duafa di Tennis Indoor Setda Pemkab Serang, Senin.
Saat Ramadhan sejalan dengan kegiatan Gebyar Zakat, disalurkan sejumlah bantuan. Antara lain, insentif untuk 1.607 guru MDA, 1.610 guru ngaji, 145 marbot masjid, dan 400 petugas kebersihan atau pasukan kuning.
“Termasuk kegiatan kita pada hari ini, santunan untuk 1.000 anak yatim duafa dan bantuan beras untuk 50 panti asuhan,” ungkap Badrudin.
Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah karena fokus meningkatkan pengumpulan ZIS melalui Baznas, sehingga setiap tahun mengalami peningkatan. Tahun lalu pada periode Januari-Maret terkumpul Rp 3,45 miliar. Pada periode sama tahun ini terkumpul Rp 3,56 miliar.
“Sesungguhnya yang kami lakukan bersama Ibu Bupati adalah upaya membantu masyarakat, baik mengurangi kemiskinan maupun peningkatan bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menuturkan kegiatan ini untuk masyarakat yang berhak dan membutuhkan. Sehingga hal tersebut guna menggugah masyarakat itu untuk lebih peduli kepada orang lain yang membutuhkan. Terutama anak yatim dan dhuafa,” kata Tatu.
Tatu mengungkapkan, dana santunan berasal dari zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) yang mayoritas bersumber dari aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Serang.
“Pengumpulan ZIS saat ini memang mayoritas dari ASN. Sedang ditingkatkan oleh Baznas, melalui pengumpulan unit pengumpul zakat atau UPZ di tingkat desa dan dari industri-industri,” katanya.
Setiap tahun, Pemkab Serang bersama Baznas menggelar Gebyar Zakat. Menurut informasi awal, kata Tatu, telah terkumpul sekitar Rp 2,3 miliar. Gebyar Zakat sendiri dilaksanakan malam hari, setelah kegiatan ini.
“Ada pengumpulan infaq dan sedekah masih berjalan, dan Rp 2,3 miliar masih sebagian besar dari organisasi perangkat daerah atau OPD dan camat. Saya berharap UPZ di desa bisa bergerak,” katanya.
Tatu memastikan, anak yatim dan duafa di Kabupaten Serang tidak boleh ada yang putus sekolah. Sebab Pemkab Serang sudah menyediakan beasiswa yang diperuntukkan bagi kebutuhan para siswa.
“Untuk beasiswa ini, Dinas Pendidikan harus masuk. Saya akan memastikan agar Dindik berkomunikasi dengan Baznas agar data anak yatim ini benar-benar semua bersekolah,” ujarnya.
Selain saat Ramadhan, Pemkab Serang bersama Baznas juga menyantuni anak yatim ketika bulan Muharam.
Pewarta: Mulyana
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023