"Sebaiknya kita konsumsi yang tingkat seratnya tinggi, kadar vitamin juga cukup baik sebagai tambahan antioksidan. jadi bukan sekedar gula yang diproses," ujar dia yang berfokus pada bidang estetik itu dalam IG Live Morula IVF bersama Cookpad Indonesia bertajuk "Puasa Itu Menyehatkan", Jumat.
Fanny mengingatkan, saat berbuka puasa orang-orang memerlukan glukosa karena lebih cepat dicerna atau diserap tubuh. Glukosa ini dapat berasal dari beragam sumber antara lain buah-buahan, nasi, tepung, ubi yang akan berubah menjadi 12 unit energi. Di antara pilihan ini, buah yang disarankan.
Baca juga: Enam manfaat nanas bagi kesehatan
Lebih lanjut, dia juga mengingatkan orang-orang mencukupi kebutuhan nutrisinya saat berbuka puasa dan sahur agar detoksifikasi atau upaya menetralisir racun yang menjadi salah satu manfaat berpuasa selama Ramadhan, dapat berjalan maksimal.
"Kalau pemberian nutrisi saat sahur yang tidak sehat, maka proses detokfisikasi tidak maksimal. Mungkin lebih banyak karbohidratnya, protein, atau makanan yang sifatnya hanya manis saja. Tubuh butuh nutrisi yang lengkap, seimbang," jelas Fanny.
Sebenarnya, tubuh seseorang melakukan detoksifikasi sendiri. Namun proses ini terganggu karena pola nutrisi dan kebiasaan hidup tak sehat termasuk kurang minum air putih, sering mengonsumsi makanan cepat saji dan olahan, kurang tidur, dan stres cukup tinggi.
"Puasa ini pengaturan sebenarnya supaya tubuh kita bisa melakukan proses detoksifikasinya dengan lancar, kurang lebih sekitar 12 - 14 jam," kata Fanny.
Tubuh membutuhkan tidur setidaknya tujuh jam dan seseorang disarankan tidur setidaknya empat jam setelah makan malam.
"Saat setelah makan tubuh akan memproduksi insulin, kalau kita langsung tidur, maka liver tidak memproduksi secara alami untuk proses detoksifikasinya," demikian ujar Fanny.
Baca juga: Manfaat ekstrak buah untuk kecantikan kulit wajah
Baca juga: Makan sayur, buah dan olahraga bisa tingkatkan kebahagiaan
Baca juga: Manfaat ceri, melindungi dari diabetes hingga menurunkan kolesterol
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023