Sukses mencuri kemenangan, The Daddies tetap mengakui bahwa gaya pertahanan ganda putra peringkat ke-220 dunia terbilang unik karena menampilkan upaya menjangkau bola dengan melemparkan badan hingga berguling di lapangan.
"Mungkin mereka memang gayanya seperti itu, tapi kalau kami harus siap terus menghadapi permainan lawan yang seperti apapun," kata Hendra saat ditemui di Bangkok, Thailand.
Menurut ganda putra peringkat dua dunia ini, pertahanan Chaloempon/Nanthakarn sangat ulet karena bisa menahan smes meski keduanya sudah tersungkur dan dalam posisi bersimpuh di lapangan.
Hendara/Ahsan pun mengakui bahwa sepanjang karir bulu tangkis mereka, baru kali ini bertemu dengan lawan yang punya gaya pertahanan unik namun solid.
"Mereka ulet sekali, mungkin karena mainnya tanpa beban. Tapi kalau dari segi teknis, lapangan di sisi kami memang lebih enak buat menyerang. Kami smes berapa kali pun mereka masih bisa mengembalikan," Ahsan menceritakan.
Pertemuan perdana kedua pasangan terjadi dalam waktu 59 menit, namun harus dilalui dengan rubber game serta diwarnai reli cepat dan drive yang memerlukan fokus tinggi.
Pada gim kedua, skor keduanya imbang pada gim poin sehingga memaksa setting dengan jangka waktu cukup panjang. Berkat pertahanan rapat yang ditampilkan Chaloempon/Nanthakarn, mereka pun mengemas kemenangan di gim kedua setelah terlibat susul menyusul poin.
Berkat kemenangan The Daddies, Indonesia bisa mengimbangi Thailand dengan skor 1-1 setelah sebelumnya kehilangan peluang pada partai pertama yang memainkan nomor tunggal.
Pada laga pembuka, Anthony Sinisuka Ginting harus mengakui keunggulan Kunlavut Vitidsarn yang menang dengan skor 12-21, 21-15, 9-21.
Baca juga: Hendra/Ahsan bawa Indonesia imbangi Thailand 1-1
Baca juga: Ginting ungkap kekecewaan gagal sumbang poin di partai pembuka
Baca juga: Herry IP ungkap alasan perubahan susunan pemain ganda hadapi Thailand
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022