Hal itu disebabkan isu keberlanjutan lingkungan menjadi fokus utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mengembangkan sektor pariwisata ke depan.
"Pariwisata ini very detail business and a total concept. Jadi saya melihat bahwa selain unsur keselamatan dan kesehatan, keberlanjutan ini juga sangat penting dan kita harmonisasikan prosedur ini dengan perilaku masyarakat era baru," kata dia pasca meninjau TIJ Ancol di Jakarta Utara, Jakarta, Sabtu, dalam keterangan resmi.
Saat meninjau di TIJ Ancol, Menparekraf berupaya memastikan kesiapan destinasi wisata tersebut dari segi protokol kesehatan yang disiplin dari masyarakat dan pengawasan ketat dari pihak pengelola destinasi.
Baca juga: Menparekraf berharap kunjungan ke desa wisata meningkat selama mudik
Kemudian juga memantau secara langsung alur ticketing di pintu masuk bagian timur TIJ Ancol, mulai dari pengecekan suhu tubuh, serta check-in di aplikasi PeduliLindungi.
Sebagai objek wisata favorit wisatawan, TIJ Ancol diprediksi akan menerima kenaikan kunjungan pasca libur Lebaran mengingat mobilitas masyarakat yang meningkatkan di kisaran 55 ribu pengunjung.
“Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi tersebut mencapai 9.282.441 orang pada 2019,” ucapnya.
Pihak pengelola TIJ Ancol juga dinyatakan telah menerapkan beberapa aturan pada musim libur lebaran tahun ini sesuai dengan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Antara lain kapasitas pengunjung yang dibatasi, yakni maksimal hanya 75 persen atau sekitar 90 ribu orang.
Bagi calon pengunjung yang hendak berwisata ke Ancol, Sandiaga menyampaikan bahwa pembelian tiket dapat dilakukan secara online minimal H-1 melalui website www.ancol.com atau aplikasi Ancol Apps.
Baca juga: Sandiaga: Mobilisasi masyarakat di TMII saat Lebaran akan meningkat
"Pra-registrasi sebelum kunjungan ini adalah salah satu inovasi dan menjadi peluang untuk aktivasi digital yang menarik, berwisata aman dan sehat, dan juga produk ekonomi kreatif yang bisa ditawarkan," ungkap Menparekraf.
Dalam kesempatan yang sama, pelaku ekonomi kreatif diimbau agar tak memanfaatkan momentum libur Lebaran secara berlebihan dengan menaikkan harga produk yang terlampau tinggi. Karena itu, pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dinilai perlu dilakukan.
"Saya bisa menyampaikan bahwa orang mau beli kalau dikejar dia lari, kalau digetok dia kapok. Jadi kalau kita mau jualan tentunya harus meningkatkan packaging kita, meningkatkan layanan kita, meningkatkan kemampuan kita untuk mendesain produk dan konten yang lebih baik ke depan," ujar Sandiaga.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022