Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Sabtu, mengatakan pihaknya tetap konsisten melakukan beberapa langkah untuk menurunkan risiko penularan kasus, khususnya di ruang lingkup keluarga, tempat kerja, tempat belajar dan lingkungan masyarakat.
"Pertama adalah tetap melakukan penerapan prokes (protokol kesehatan) new normal atau normal baru di setiap bidang, seperti keagamaan, pendidikan, industri dan transportasi," kata dia.
Kedua, lanjut dia, adalah penggunaan aplikasi Peduli Lindungi untuk mengakses tempat-tempat umum dan layanan publik lainnya. Ketiga, menerapkan surveilans aktif secara berkala, khususnya pada closed population (tempat kerja, sekolah, hotel dan mal) setiap bulan.
Baca juga: Dinkes: Puskesmas se-Surabaya tetap layani warga selama libur Lebaran
Baca juga: Vaksinasi booster di Surabaya digencarkan jelang mudik Lebaran
Keempat, melaksanakan asesmen dan mitigasi untuk tempat-tempat umum, perayaan atau acara yang melibatkan peran Satgas COVID-19. Kelima, tetap mengoptimalkan peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo dalam melakukan pengendalian kasus COVID-19 berbasis wilayah.
Keenam, memastikan kesiapan tenaga kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Surabaya. Ketujuh, menyiapkan ketersediaan APD beserta obat-obatannya di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Surabaya. Kedelapan, menyediakan keterisian tempat tidur di Rumah Sakit lebih dari 65 persen.
Terakhir atau kesembilan, adalah melakukan deteksi dini dengan cara memberikan imbauan kepada warga yang akan atau setelah bepergian dari luar kota, agar melaporkan ke Satgas COVID-19 di masing-masing RT/RW.
"Serta melakukan tes usap ke puskesmas sesuai wilayah," ujar Nanik.
Baca juga: Kapolrestabes: Masuk Surabaya wajib tunjukkan surat tes COVID-19
Baca juga: Pemkot Surabaya siapkan strategi pengendalian COVID-19 saat Lebaran
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022