"Vaksin masih efektif. Belum ada data turunan omicron lebih ganas," kata I Gusti Ngurah Kade Mahardika yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan turunan omicron, di antaranya subvarian XE yang merupakan gabungan dari genetik subvarian BA.1 dan BA.2. Selain itu, ada pula Varian XD dan XF, gabungan dari varian Delta AY.4, dan Omikron BA.1. Sub varian XF sudah ditemukan di Inggris, tetapi masih sangat kecil jumlahnya.
Secara teoritis, kata Mahardika, subvarian tersebut dilaporkan tidak seganas omicron. "Omicron sudah menulari lebih dari 50 persen penduduk. Mungkin bisa 80 persen," katanya.
Namun, pada faktanya, omicron tidak memberi dampak kesakitan yang hebat terhadap penduduk yang terpapar. "Mestinya terhadap turunannya juga demikian," katanya.
Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap subvarian tersebut, khususnya selama aktivitas mudik Lebaran 2022.
"Walaupun dikatakan lebih cepat menular dibandingkan varian omicron. Tetapi karena kita sebagai bagian dari upaya menekan penularan dan memitigasi dampak daripada penularan tersebut, maka subvarian ini menjadi perhatian kita bersama,” katanya.
Sampai saat ini tidak ada perbedaan gejala khusus pada ketiga subvarian tersebut, meskipun masih merupakan satu jenis yang sama dengan varian omicron, kata Nadia.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022