"Pada mudik kali ini, supaya tidak menjadi forum virus untuk bersirkulasi dengan leluasa, kita harus pastikan pemudik patuh protokol kesehatan," kata Dicky Budiman yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis malam.
Ia mengatakan pemerintah daerah, khususnya yang menjadi tujuan arus mudik Lebaran 2022 penting meningkatkan literasi para pelaku perjalanan domestik untuk vaksinasi setidaknya dua dosis, atau mengejar vaksinasi booster sebagai dosis ketiga penguat antibodi.
Masyarakat yang belum menjadi peserta program vaksinasi COVID-19 tapi terlanjur tiba di daerah tujuan mudik diimbau untuk tidak menunda vaksinasi yang menjadi syarat utama perjalanan mudik maupun arus balik, kata Dicky.
Baca juga: Presiden: Jangan sampai ada lonjakan COVID-19 setelah hari raya
Baca juga: Menko PMK: Mudik tidak bawa "oleh-oleh" COVID-19
"Selama dia tinggal di daerah mudik, dia harus segera divaksinasi, karena kalau tidak, nanti akan sulit saat arus balik," katanya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan jumlah vaksin yang disediakan pada saat mudik lebaran disesuaikan dengan jumlah pos mudik. Sebagai contoh pos mudik besar bisa mencapai 1.000 dosis, sementara posko kecil sekitar 150 sampai 300 dosis.
Kegiatan vaksinasi selama arus mudik, kata Nadia, digelar lebih intensif dengan melibatkan forum Dewan Kerja Masjid (DKM) serta TNI-Polri dalam penyediaan posko, SDM hingga perlengkapan rantai dingin vaksin.
"Kami libatkan juga sampai ke level DKM dalam memberikan edukasi kepada pemudik di daerah masing-masing tentang pentingnya vaksinasi," katanya.*
Baca juga: Bekasi sediakan layanan vaksinasi penguat di posko pelayanan mudik
Baca juga: Pangdam Jaya ajak masyarakat yang mau mudik ikut vaksinasi COVID-19
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022