agar tidak mudah terprovokasi dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk melakukan aksi anarkis.
"Jadilah 'leader', jangan menjadi 'follower'. Tentukan sikap dan prilaku yang positif dari sekarang dan jadilah generasi yang membangun, punya komitmen kuat serta tidak mudah terprovokasi atau hasutan," kata Ady saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Ady, masih banyak hal lebih produktif lagi yang bisa dilakukan saat usia muda. Membantu masyarakat sekitar dan menekuni dunia pendidikan dinilai jauh lebih baik dari pada harus terlibat dalam aksi kerusuhan.
Dia berharap 206 orang yang ditangkap itu tidak mengulangi perbuatannya di kemudahan hari. Saat ini, ratusan anak muda itu sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Mereka dipulangkan setelah diperiksa dan dilakukan pendataan oleh polisi. Dari data yang dihimpun, tercatat sebanyak 24 warga ditangkap di Tanjung Duren, 24 di Palmerah, dua warga di Taman Sari dan 29 warga di Kalideres.
Baca juga: Demonstrasi di Monas dan Senayan sisakan 4,59 ton sampah
Baca juga: Polisi sediakan hidangan berbuka dan vaksin untuk massa yang ditangkap
Selain itu, 17 warga ditangkap di Cengkareng, dua di Tambora dan 108 di kawasan Mapolres Jakarta Barat.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ada yang kedapatan membawakan senjata tajam. "Tidak ada yang membawa sajam," kata Ady
Tidak hanya diperiksa, 206 pemuda yang ditangkap di tujuh kecamatan di wilayah Jakarta Barat juga disuguhi hidangan buka puasa Ramadhan dan vaksin dosis satu, dua dan tiga secara gratis.
"Kita perlukan mereka secara humanis dan kita berikan vaksin bagi yang belum disuntikvaksin," kata Ady.
Baca juga: Dinas Bina Marga perbaiki separator rusak di depan Gedung Parlemen
Baca juga: Warga Klender diduga pengeroyok Ade Armando sudah lama pindah alamat
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022