Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi yang terletak di bagian utara Provinsi Riau, saat ini menjadi lapas terpadat nomor satu se-Indonesia.
"Dulu hanya sekelas cabang rutan, namun sejak 2020 seiring dengan membludaknya jumlah penghuni menjadikan lapas ini naik kelas menjadi Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu, Minggu.
Dia mengatakan dengan daya tampung hanya 98 orang, per 8 April 2022 jumlah penghuni Lapas Bagansiapiapi sebanyak 970 orang. Artinya terjadi over kapasitas sebesar 990 persen, menjadikannya lapas terpadat se-Indonesia.
Kendati padat, kata Jahari Sitepu, tidak sedikitpun mengendurkan program pembinaan di lapas, tetapi ada pembatasan.
Baca juga: Lembaga pemasyarakatan anak Palembang gelar pesantren kilat Ramadhan
Jahari menyebutkan bahwa kunci keberhasilan petugasnya dalam menjaga kondusifitas lapas yang jumlah penghuninya tidak sebanding dengan jumlah petugas ini adalah menanamkan rasa kebersamaan antar petugas dan WBP serta selalu mengajak WBP untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya.
“Makanya sering saya ingatkan kepada petugas, anggap warga binaan sebagai saudara sendiri, perlakukan mereka dengan sopan. Kepada WBP juga saya sampaikan, lapas ini adalah rumah kita bersama, harus kita jaga keamanan dan ketertibannya. Tolong hormati juga petugas sebagai pembina,” sebutnya.
Kakanwil juga menginformasikan bahwa mulai tahun 2022 Kemenkumham akan membangun lapas baru di Ujung Tanjung guna mengatasi overkapasitas di Lapas Bagansiapiapi, dimana pematangan lahannya sudah selesai tahun 2021.
Sempitnya area masjid tidak menurunkan semangat dan antusiasme WBP untuk menjalankan kewajibannya beribadah. Dengan berseragam layaknya santri, warga binaan tampak bersiap-siap menuju Masjid At-taubah, tempat mereka mengejar ridho Allah SWT. Terlebih dahulu dilakukan penghitungan jumlah WBP yang mengikuti kegiatan agar tertib prosedur, WBP yang kurang sehat dilarang mengikuti ibadah di masjid.
Baca juga: 100 napi Lapas Semarang ikuti pesantren kilat Ramadhan
Sesekali petugas dan WBP bercanda, menghilangkan ketegangan namun tetap dalam batasan. WBP bergembira diberi kesempatan beribadah dan menikmati langit penuh bintang serta cahaya bulan yang temaram. Pemandangan yang hanya bisa dinikmati mereka disaat Bulan Ramadhan tiba.
“Sungguh nikmat berkah bulan puasa. Terima kasih bapak-bapak petugas lapas yang telah mengizinkan kami beribadah. Kami akan jaga agar lapas tetap aman dan tertib,” sebut salah satu napi penghuni Blok A ini.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi, Wachid Wibowo menyampaikan bahwa selain pelaksanaan Shalat Tarawih, WBP juga mengisi malam Ramadhan dengan melakukan Tadarrus. Setiap malam ada 80 – 90 warga binaan yang ikut Tarawih, 4 – 5 orang kemudian melanjutkan Tadarrus dengan penjagaan petugas di beberapa titik.
“Mengisi khusyuknya Ramadhan di siang hari, kami juga menggelar ceramah agama, sholat Fardhu berjamaah di masjid, program berantas buta Alqur’an, serta Tadarrus pagi dan siang. Tentunya semua warga binaan yang beragama muslim memiliki kesempatan yang sama, namun pelaksanaannya bergiliran. Tempat dan petugas terbatas mas,” kata Wachid.
Baca juga: Seorang warga binaan Lapas Bukittinggi jadi mualaf jelang Ramadhan
Pewarta: Frislidia
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022