"Pertama kali kita lakukan Khatam Alquran di panggung ini (Batam Wonderfood & Art Ramadhan)," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata.
Baca juga: Dhini Aminarti ingin khatam Al Quran di Ramadhan tahun ini
Ia menyatakan, khatam Al Quran menjadi tradisi masyarakat Melayu saat Ramadhan. Biasanya kegiatan itu ditutup dengan pemotongan nasi besar.
Nasi besar sendiri adalah Warisan Budaya Tak Benda dari Batam.
Baca juga: Pontianak akan pecahkan rekor MURI khatam Alquran massal
Nasi besar, jelas Ardi, bukan nasi yang dibuat atau dibentuk dalam ukuran besar. Melainkan, yang dihidangkan dalam acara kebesaran.
Nasi besar diletakkan di atas pahar, yang merupakan dulang berkaki sebagai wadah. Nasi dibentuk menyerupai bukit, dihias rangkaian bunga puncak yang ditancapkan di sisi tengah atas pulut.
Baca juga: Muslim Pro hadirkan fitur khatam Al Quran bersama saat Ramadhan
Di sekeliling pulut kuning, ditancapkan pula bunga telur, bertangkai dalam jumlah banyak dan harus ganjil, maksimal 25 telur rebus sesuai dengan jumlah Nabi dan Rasul.
"Selain saat Khatam Alquran, nasi besar dihidangkan di acara hari jadi, pernikahan, khitanan. Saya berharap masyarakat Batam juga melestarikan hidangan nasi besar ini," kata dia.
Baca juga: Wali Kota Depok intruksikan ASN lakukan khatam Al Quran
Ardi mengatakan khatam Al Quran yang disertai dengan pemotongan nasi besar sengaja digelar untuk melestarikan tradisi masyarakat Melayu.
"Semoga kegiatan ini terus lestari dan kita berjanji akan menampilkan kegiatan ini (Khatam Alquran) di panggung akbar," ucapnya.
Baca juga: "Khataman" bisa meningkatkan motivasi siswa amalkan Al Quran
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022