Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Islamabad yang diterima di Jakarta pada Minggu.
Di tengah merebaknya wabah virus corona di Pakistan dan keterbatasan perjumpaan secara fisik, buka puasa virtual menjadi alternatif bagi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad bersama mahasiswa Indonesia untuk tetap melanjutkan tradisi tahunan buka puasa bersama.
Buka puasa bersama virtual itu diikuti oleh 230 mahasiwa Indonesia yang tersebar di dua asrama kampus International Islamic University Islamabad (IIUI), mahasiwa berkeluaga yang tinggal di luar kampus, serta staf KBRI Islamabad beserta keluarga.
"Menyambut Ramadhan yang penuh ampunan Allah di tahun ini, kita memiliki pengalaman baru dan mungkin hanya sekali dalam seumur hidup. Pengalaman yang mengajarkan bahwa kesulitan mendorong kita menjadi lebih kreatif, dan buka puasa secara virtual kita kali ini adalah buktinya," ujar Dubes Iwan.
Dalam kegiatan buka puasa bersama virtual itu, Dubes Iwan menyampaikan kepada para mahasiswa Indonesia bahwa di dalam setiap kesulitan pasti tetap akan ditemukan kemudahan.
"Karena dibalik kesempitan yang dihadapi akan selalu ada kesempatan yang lebih luas jika bersungguh-sungguh ingin mendapatkan jalan keluarnya," ucapnya.
Mewakili pimpinan kampus IIUI, Direktur Urusan Kemahasiswaan Ibrar Anver, yang juga mengikuti buka puasa bersama virtual, mengapresiasi inisiatif KBRI Islamabad dan kreatifitas mahasiwa Indonesia di kampus.
Senada dengan Dubes Iwan, Anver menyampaikan bahwa "Tuhan akan memudahkan hidup seseorang sepanjang dia berjuang untuk kemaslahatan umat manusia".
Dalam kesempatan itu, Atase Pertahanan KBRI Islamabad Kolonel Kav. Dody Taufik -- selaku Komandan Satuan Tugas COVID-19 KBRI Islamabad -- memberikan informasi mengenai tren terkini wabah virus baru corona untuk para mahasiwa dapat lebih meningkatkan perlindungan dan kewaspadaan diri.
Dengan semangat kesetiakawanan sosial, staf KBRI Islamabad menghimpun dana untuk kegiatan buka bersama dan menyerahkannya kepada Firdaus Alfin Hudaya, Ketua Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pakistan.
"Kami rindu akan suasana berpuasa di kampung, tetapi terobati karena kami punya orang tua di KBRI yang selalu memperhatikan," kata Alfin.
Mahasiswa Indonesia secara mandiri menyiapkan menu buka puasa di dapur asrama kampus. Untuk melepas rasa rindu dengan suasana Ramadhan di Tanah Air, mereka mengolah menu berbuka khas Nusantara, seperti rendang, soto betawi, ayam bakar, dan kolak pisang.
"Ramadhan adalah berkah Tuhan untuk memurnikan fitrah kemanusiaan dan menjadi pondasi kesetiakawanan," ujar Syuaib Abdul Halim, seorang mahasiswa Indonesia yang mengikuti program doktoral di Pakistan.
Baca juga: KBRI, mahasiswa silaturahmi "online" saat wabah COVID-19 di Pakistan
Baca juga: KBRI berikan bantuan logistik pada WNI di Pusat Karantina Pakistan
Baca juga: Indonesia kembangkan perdagangan berkesinambungan dengan Pakistan
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020