Makkah (ANTARA News) - Empat koper besar dan 12 tas tentengan milik jemaah haji yang tertinggal di dalam bus akan segera diantar ke Madinah, Jumat (1/11).

"Besok pagi akan diantar bersama dengan rombongan Daker (Daerah Kerja) Makkah yang akan berziarah ke Madinah," ujar Kepala Seksi Pengamanan Daker Makkah Letkol Caj Asep Abdullah di Sekretarian Daker Makkah, Kamis.

Asep mengatakan, beberapa hari yang lalu ia menerima laporan bahwa ada jemaah gelombang dua yang sedang melaksanakan shalat Arbain (shalat jemaah di Masjid Nabawi 40 waktu berturut-turut) di Madinah kehilangan barang berupa empat koper besar dan tas tentengan.

"Setelah ditelusuri ternyata tertinggal di bus yang mengantar mereka ke Madinah. Yang tentengan ditemukan di pool bus yang bersangkutan sedangkan koper dikembalikan ke tempat pemberangkatan," kata Asep.

Empat koper besar tersebut milik jemaah asal Kloter SUB-34 Surabaya sedangkan 12 tas tentengan milik jemaah asal Kloter SOC-42 Solo.

Menurut dia, barang-barang tersebut tertinggal di bus karena para jemaah terutama ketua kloter dan ketua rombongan terburu-buru ingin melaksanakan shalat Arbain sehingga kurang teliti saat menurunkan barang dari bus yang membawa mereka dari Makkah ke Madinah.

"Ada kecenderungan ingin buru-buru Arbain, padahal Panitia Penyelenggara Ibadah Haji sudah menentukan bahwa ketika bus terakhir sampai di tujuan, itulah saatnya untuk memulai shalat Arbain," katanya.

Asep mengatakan pihaknya telah mengimbau agar para ketua kloter dan ketua rombongan yakin bahwa seluruh jemaah beserta barang bawaannya sudah naik ke bus saat berangkat dan sesampai di Madinah juga memastikan tidak ada barang yang tertinggal.

"Kami anjurkan ketua kloter untuk tidak segera melaksanakan shalat Arbain sebelum barang-barang jemaah masuk ke kamar masing-masing," tambah Asep.

Saat ini, sebanyak 78 kloter dengan total jemaah 31.323 sudah berada di Madinah. Sementara jumlah jemaah yang wafat hingga 31 Oktober pukul 12.38 waktu setempat sebanyak 202 orang.
(F005/E008)

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013