Jeddah (ANTARA News) - Kelebihan bagasi jemaah dalam satu kelompok terbang (kloter) yang di amankan petugas di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, bisa mencapai 1,6 ton.

"Kebanyakan adalah air zam-zam yang berusaha disimpan di bagasi, padahal sudah diberitahukan sebelumnya larangan membawa air di bagasi. Satu kloter dari Solo kelebihan bagasinya mencapai 1,6 ton," kata Hady Syahrean, Wakil Presiden Urusan Haji Garuda Indonesia Airways, di Jeddah, Selasa.

Selain itu, ia menjelaskan, juga ada barang-barang jemaah yang dikeluarkan dari bagasi karena melebihi batas maksimal barang bawaan.

"Batas maksimal bagasi 32 kilogram dan batas barang tentengan untuk kabin pesawat hanya tujuh kilogram," katanya.

Barang bawaan jemaah yang diamankan petugas karena melebihi batas maksimal bagasi antara lain tas tentengan, mainan anak-anak, sajadah, kerudung, dan pakaian bekas.

Kepala Daerah Kerja Jeddah, Endang Jumali, mengatakan sebagian jemaah nekat menyembunyikan air zam-zam sehingga petugas harus memeriksa tas seluruh jemaah.

"Ada satu kloter dari SOC yang seluruh barang bawaan mereka dibongkar semua karena menyembunyikan air zam-zam," katanya.

Jemaah haji Indonesia banyak yang melanggar ketentuan batasan bagasi pesawat dan larangan membawa air zam-zam.

Petugas sampai menyita empat troli barang dari sembilan kloter pertama yang diberangkatkan Senin (21/10).

Petugas juga menyita kelebihan tas tentengan jemaah.

Petugas hanya membolehkan dua tas tentengan yaitu tas dada yang berisi dokumen dan tas resmi dari Garuda berwarna biru.

Namun ada jamaah yang memaksa membawa satu atau dua tas tambahan sehingga terpaksa mereka memilah lagi barang apa yang harus dibawa dan mana yang harus ditinggalkan.


Pewarta: Budi Santoso
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013