Makkah (ANTARA News) - Jemaah haji Indonesia harus merelakan koper mereka dibuka di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah karena diduga membawa air zamzam.

Razia air zamzam itu dilakukan tehadap jemaah asal Solo kelompok terbang SOC 3 yang dijadwalkan terbang ke Tanah Air, Senin pagi pukul 07.13 waktu setempat.

Meski demikian, Kepala Seksi Pengamanan Daerah Kerja Jeddah Abdullah Suwarno, Senin, mengatakan bahwa razia itu tidak hanya dilakukan pada kloter SOC 3 saja.

"Semua diperiksa, tidak SOC 3 saja. Kloter lain pun demikian, tidak ada pengecualian dan tidak ada negosiasi," ujar Abdullah.

Abdullah juga menegaskan bahwa yang terjadi bukan pembongkaran, melainkan pemeriksaan untuk mengeluarkan air zamzam karne tidak sesuai dengan ketentuan penerbangan.

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat telah mengingatkan kepada jemaah agar memperhatikan tiga hal sebelum pulang ke Tanah Air.

Ketika hal tersebut adalah, memastikan kelengkapan dokumen seperti paspor dan boarding pass, tidak membawa air zamzam baik di bagasi maupun kabin pesawat dan kelengkapan ibadah.

Arsyad meminta jemaah tidak memaksakan diri membawa air zamzam dan "menyembunyikannya" dalam koper karena dikhawatirkan akan memperlambat pemberangkatan.

Pada Senin, sebanyak 11 kloter jemaah haji Indonesia dipulangkan ke Tanah Air yakni JKS 2, SUB 2, JKS 3, SUB 3, LOP 1, JKG 2, SOC 3, PDG 2, UPG 2, BTH 2, dan BPN 2.

Sementara itu, hingga pukul 15.47 waktu setempat jemaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi sebanyak 133, sedangkan yang masing menjalani rawat inap 1.238 jemaah.
(F005)

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013