Insya-Allah, setiba di bandara pada pukul 13.35 WIB...
Surabaya (ANTARA News) - Ratusan haji yang merupakan kelompok terbang (kloter) pertama jamaah haji Debarkasi Surabaya yang berasal dari Kabupaten Lamongan, tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya.

"Insya-Allah, setiba di bandara pada pukul 13.35 WIB, mereka langsung diterima Wagub Jatim H Saifullah Yusuf di Asrama Haji Debarkasi Surabaya," kata Humas Kanwil Kemenag Jatim, H Fatchul Arif, di Surabaya, Senin.

Ia menjelaskan sembilan kloter pertama dari jamaah haji Indonesia dilepas Menag Suryadharma Ali di Tanah Suci pada Minggu malam, termasuk kloter pertama SUB (Surabaya).

"Kloter SUB berjumlah 64 kloter dengan proses pemberangkatan kloter pertama ke Tanah Suci pada 10 September dan kloter pertama itu tiba di Surabaya pada 21 Oktober. Jadi, mereka berada di Tanah Suci selama 51 hari, termasuk penerbangan," katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Bidang Pemberangkatan dan Penerimaan PPIH Debarkasi Surabaya, H Erfan Rosuli menjelaskan, jamaah haji dari Debarkasi Surabaya berjumlah 28.213 orang dari Jatim, NTT, dan Bali.

"Selama ini PPIH Embarkasi/Debarkasi Surabaya memberangkatkan 90-an kloter ke Tanah Suci, namun tahun ini berkurang 20 persen akibat kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk kepentingan perbaikan kawasan Masjidil Haram," katanya.

Hingga pemberangkatan kloter teralhir (64) pada 8 Oktober lalu, jamaah haji yang gagal dan tunda berangkat dari Asrama Haji Surabaya mencapai 147 orang.

Namun, tercatat 46 orang akhirnya berangkat dengan kloter berikutnya, sehingga hanya 101 orang yang benar-benar gagal/tunda berangkat.

Ke-101 calon haji yang gagal dan tunda berangkat itu meliputi 26 calon haji wafat di daerah, dua calon haji wafat di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), 13 calon haji sakit di daerah, dan 28 calon haji sakit di AHES.

Selain itu, dua calon haji hamil di daerah, empat calon haji (ketahuan) hamil di AHES, dan 116 calon haji tunda karena menjadi pendamping dari calon haji yang gagal/tunda berangkat.

"Kejadian khusus selama pemberangkatan 64 kloter juga hanya haji dari Sumenep dan Sampang yang merupakan kloter khusus karena membawa minyak goreng, jamu, cobek, dan benda cair lainnya yang dilarang," katanya.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013