Arafah (ANTARA News) - Sebanyak 166 jemaah haji Indonesia yang sakit mengikuti safari wukuf (dengan menggunakan kendaraan), 57 di antaranya dengan cara berbaring dan 109 dalam posisi duduk.

Mereka ditempatkan dalam sembilan bus yang sudah dicopot bangkunya dan dibuat seperti ambulans. Enam bus untuk pasien berbaring dan tiga untuk yang duduk.

"Alhamdulllah tahun ini bisa menyelenggarakan safari wukuf karena sebelumnya sudah deg-degan karena ambulans dibatasi. Sekarang bisa pake ambulans tapi ambulans Saudi," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Anggito Abimanyu usai meninjau jemaah safari wukuf, Senin.

Bus yang membawa jemaah safari wukuf tersebut sempat berhenti di Arafah sekitar 20 menit, sebelum kembali ke Balai Pengobatan Haji Indonesia di Makkah.

Sejak awal, kata Anggito Abimanyu , pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah kendaraan untuk efisiensi, karena dulu banyak kendaraan yang dimanfaatkan bukan untuk keperluan haji.

Sementara itu, sebanyak 202 jemaah haji Indonesia dibadal-hajikan (diwakilkan), dengan rincian 75 karena wafat dan 127 karena sakit.

"Realisasi badal 202 orang, 75 wafat 127 sakit berat," ujar Anggito.

Badal dilakukan oleh temus (tenaga musiman) terbaik yang sudah haji. Satu temus membadalkan satu jemaah, tambahnya.

Mengenai pelaksanaan wukuf secara keseluruhan, Anggito mengatakan semuanya berjalan lancar.

"Allhamdulilah penyelenggaraan wukuf berjalan lancar mulai dari kedatangan, penginapan, katering, fasilitas MCK, sholat jamaah, penanganan safari, badal dan kotbah wukuf," katanya.

Pewarta: Fitri
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013