Mekah (ANTARA News) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito Abimanyu mengatakan jumlah orang yang bertugas di Masjidilharam, Mekah, akan segera ditambah.

"Saya sudah lihat sendiri dan mendapat gambarannya, tidak banyak petugas di sana (Masjidilharam)," ujar Anggito yang ditemui di Sekretariat Daerah Kerja Mekah, Senin.

Anggito yang baru saja melaksanakan ibadah umrah itu mengaku mendapat laporan banyak anggota jemaah yang tersesat di Masjidilharam.

"Ketika tadi keluar lewat (pintu) Marwah, tidak ada petugas. Saya langsung perintahkan Sektor Khusus dan Sektor 3 untuk menambah jumlah petugas," katanya.

Ia menegaskan, dalam satu-dua hari ke depan, petugas di Masjidilharam akan ditambah, khususnya untuk mencegat jemaah yang tersesat serta posko-posko yang rawan dan lemah pengawasannya.

Petugas yang akan ditambahkan, kata Anggito, akan diambil antara lain dari Madinah yang sudah tidak ada jemaah karena jemaah sudah berada di Mekah.

Terkait dengan makin dekatnya puncak kegiatan ibadah haji sehingga kondisi di Mekah, terutama Masjidilharam semakin padat, Anggito mengimbau jemaah, terutama yang lanjut usia, tidak datang ke Masjidilharam.

"Lansia tidak perlu ke Masjidilharam, tidak ada transportasi, salat di masjid-masjid dekat pondokan saja, pahalanya sama karena tanah haram itu tidak hanya Masjidilharam," katanya.

Ia mengatakan, pada H-5 menjelang wukuf di Arafah adalah masa-masa paling padat di Masjidilharam. Jemaah Indonesia bisa terdesak karena bus shalawat (pemondokan-Masjidilharam pp) tidak bisa dimanfaatkan satu negara, tetapi bersama jemaah negara lain.
(F005/D007)

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013