Copet bukan hanya beroperasi di bus-bus kota atau di tempat keramaian lainnya. Di pusat tempat beribadah haji seperti di Masjidil Haram, termasuk yang tidak bebas copet. Copet sering kali beroperasi di tempat suci ini.

Banyak cerita para jamaah yang sedang melakukan thawaf atau pun sa'i menjadi korban para pencopet tersebut. Modus operasinya hampir sama dengan para copet yang beroperasi di ibukota Jakarta.

Ciri-ciri mereka juga mudah dikenali. Mereka biasanya membawa jaket yang dilipatkan di tangan mereka. Ketika thawaf, mereka akan ikut di dalam desakan para jamaah. Mereka akan terus membuntuti calon korban.

Ada tiga tempat yang bisa diwaspadai sebagai titik paling tidak aman di Masjidil Haram. Ketiganya, adalah daerah sekitar pelataran mesjid, seputaran ka'bah dan tempat tahalul (marwah). Tiga tempat tersebut, diyakini semua orang yang pernah ke sana sebagai titik yang berbahaya.

Karenanya, harus diperhatikan barang bawaan yang akan ikut serta dalam kegiatan beribadah anda di Masjidil Haram. Semakin sedikit barang yang dibawa, akan semakin sedikit risiko yang harus anda tanggung. Cukup bawa barang yang diperlukan saja.

Kalau anda sudah tidak memakai pakaian ihram, lebih baik tetap mengenakan sabuk haji (biasanya berwarna hijau). Sabuk tersebut cukup aman untuk menyimpan uang bekal anda karena ada tempat penyimpanan uang.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan tersebut, anda harus terus waspada untuk menjaga barang-barang yang dibawa. Terutama, barang yang dianggap sangat berharga seperti dompet dan dokumen penting lainnya. Biasanya, dua barang berharga itu memang selalu jadi incaran utama dari para pemburu alias pencopet.

Namun demikian, karena modus pencopetan dari tahun ke tahun pelaksanaan haji terus diperbarui oleh pelaku, maka tetap saja korban pencopetan berjumlah banyak. Anda yang akan berangkat ke Tanah Suci pada musim haji sekarang, dihimbau tidak panik dengan informasi ini.

Anda beserta rombongan haji lainnya juga bisa saling mengawasi sehingga jika ada orang-orang yang di luar rombongan masuk ke barisan anda, waspadai saja. Bisa jadi orang "asing" tersebut adalah pencopet.

Anda juga perlu mewaspadai orang-orang yang menawarkan diri untuk mencium hajar aswad. Para calo ini juga bukan orang yang bisa dipercaya. Dalam banyak kasus mereka kemudian mengambil barang-barang milik jamaah.
 
Oleh karena itu dari sekarang, lengkapi diri anda dengan informasi yang banyak soal keamanan di Masjidil Haram. Termasuk, mencari tahu apa yang harus dilakukan jika terkena 'musibah' itu.

Jika memang anda masih cukup bingung juga, langkah terdekat yang bisa diambil adalah dengan mencari informasi dan atau melaporkannya ke Bagian Lost and Found yang tersedia di Masjidil Haram.

Letak Lost and Found sendiri posisinya ada di dekat pintu 19 Masjidil Haram.
Atau, kalau memang masih merasa tidak mendapatkan informasi dari bagian tersebut, anda bisa menghubungi perwakilan resmi pemerintah RI melalui Daerah Kerja Mekkah. (***)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009